#you're HIS kita no kata
Explore tagged Tumblr posts
megaclubdiolis · 3 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
🤍
3 notes · View notes
labiruna · 9 months ago
Text
Tumblr media
yooo hi my boyfie, calvin!
manusia paling keren, paling ugh, dan manusia paling aku sayangi di dunia ini selain keluarga dan teman-temanku. kali ini aku nggak mau pakai bahasa inggris dulu karena aku mau benar-benar ungkapin perasaanku ke kamu (ya walaupun agak cringe sih pasti) tapi kan nggak lucu juga kalau udah mellow tapi salam grammar di tengah-tengah.
calvin, can you believe it's been 3 months already? it feels like just yesterday i said 'yes' (omoji). tau nggak, rasanya baru kemarin aku ngobrol sama bleki nanya "aku harus terima kamu atau nggak ya?" karena kamu paham apa yang lagi aku takutin saat itu. tapi, dengan anggukan bleki (yang padahal dia mau kabur dari aku) akhirnya aku beraniin diri buat nerima kamu dan sekarang aku jadi pasanganmu, pacarmu, princessmu.
aku benar-benar bahagia, calvin. aku bahagia selama sama kamu, bahkan kamu benar-benar bikin aku layak banget buat dicintai sama orang, kamu bikin aku percaya kalau kamu yang terbaik buat aku, dan kamu bikin aku selalu bersyukur sama tuhan karena udah nemuin aku sama kamu walaupun ya kita ketemu dalam suasana yang... bisa dibilang kurang baik? EH NGGAK DEH, pertemuan kita tuh paling baik, paling enak 🤤 (yuk lagi) hehe.
tau gak, setelah aku baca "100 reasons why this calvin guy is so damn head over heels for his pretty boy." aku mikir kayak, "am i deserve this?" "aku emang layak buat dicintai segininya ya?" dan pikiran-pikiran jelek lainnya yang padahal nggak perlu aku pikirin karena kamu berusaha layak untuk aku, dan aku pun harus berusaha layak untuk kamu. hubungan itu bukan satu sisi aja bener kan, sayang? (aku ngetik ini aja sambil nangis, please.)
kamu benar-benar sempurna banget buat aku, walaupun kita sama-sama tau kalau nggak ada hal paling sempurna selain Tuhan tapi buat aku, kamu udah di kata sempurna sebagai manusia. kamu ajarin aku artinya sabar, kamu ajarin aku ngelawan dunia yang jahat sama aku, kamu ajarin aku supaya lebih baik lagi untuk banyak orang, dan banyak hal baik yang udah kamu ajarin ke aku. aku beneran berterima kasih untuk itu.
oh iya, aku bilang aku mau kasih kamu hadiah kan? jujur, aku selalu kumpulin uang yang kamu kasih ke aku dan aku pake seadanya dan sisanya aku pake untuk ini karena aku tau kalau kamu nggak akan mau kalau dikasih balik hal yang sama. makanya aku kumpulin, dan aku kasih ke yang lebih membutuhkan. aku donasi uang dengan nominal setara sama yang kamu kasih untuk aku (walaupun masih ada lebihnya) atas nama kamu, calvary irshaan. nama paling indah yang pernah aku temui.
Tumblr media Tumblr media
(Aksjsjsisiwi keren banget pacar aku)
aduh aku bingung akhirinnya gimana, karena banyak yang mau aku ungkapin ke kamu tapi ingus aku udah banyak banget tolong, dia numpuk terus mampetin hidung aku.
oke saatnya udahin karena ini udah tengah siang dan aku mau bobok. ngantuk banget t______t nanti aku lanjutin curhatnya di roomchat aja ya. 🫶🏻
and speaking of the future... here's to many more months of creating unforgettable memories together, of growing stronger as a couple, and of supporting each other through thick and thin. i can't wait to see what the future holds for us! once again, happy 3 months, my amazing boyfriend, my papa, my daddy, my silly calvin. you're my everything, and i love you more than words can say.
hoho, udah ah sampe ketemu di bulan ke-4. 🫶❤️
1 note · View note
loveissilentlyworthit · 10 months ago
Text
Now that I finally tell y'all that I have ADHD after a this time that I just found out on my own too! But now you're still thinking that I'm a dependent type, sure, memang aku kena tanggung semua ni sendiri, aku tau korang akan bawang cakap belakang aku sambil kuli itu ini. Also okay, I get it, I suck at planning my priorities first, like awal² bulan 2 I should've said no pasal nak cosplay this character from a series just to join a cosgroup. Ye, memang salah aku sebab tak bincang awal² ngan my gf, aku tau susah kalau sebagai lelaki in a relationship nak please gf aku lagi, tambah lagi nak please korang ni. Also siapa je yang put deep thought on having group of friends treat each other as more than friends but family? I dreamed one, and you dreamed one too. I know I want to have fun and we all want to have fun too.
You all can doubt me whatever you want after I told you all I may have ADHD but I will prove it that I will be useful to you guys, even if it means at an unspecified time that I'm no longer part of your brigade. If you didn't know, my older brother has been diagnosed with ADHD and is taking medication. And I know I may need one too, but as soon as I'm with you guys, I just realized that we have our own niches and trends to go with, I can't always click with you guys for certain things. But I know its my fault and I'm always a handful to take care of with. If you didn't know, my family and my circle of friends who have been with me for years was always thankful and patient enough to take care of me to this day, be it anger, joy, sorrow, disappointedness and heartbrokenness. But if my tirade and my endless problems and mistakes were too much for you guys to handle and I'm no longer part of your stead, its okay. I respect your decision along with others, if that's for the best to satiate our behavior, personality and all. But if you want to respond like you pretend to care and just want to find faults in me and bring up my pasts like you never done anything wrong, that's clearly up to you. I will take those words to heart that I will bear every burden and all to myself. I've seen this scenario before about a guy in a relationship in front of his friends who are single until this day. Nak anggap aku in a relationship ni memang kata kat aku korang ni bukan priority lah, you mean to say this like I'm shaming you guys for being single. It sounds like deep down you're still resenting me for still be in a relationship.
Then till now aku takde rasa nak cita kat korang about it because that's private info. Takkan bila that one time aku ngan awek aku tengah fallout aku akan cari korang and y'all gonna keep shaming me for it sampai ingat aku still akan hold your words that I will not repeat the same mistakes again. Its like I see the pattern on what you guys will react. Kau penat, aku penat, kita semua penat lah. Aku cita semua ni korang anggap aku nak mintak tolong korang, lepas tu berani dictate aku patut kawan dengan siapa. I would have rather y'all ditch me and let me graduate from your circles, but you guys wouldn't. Aku tulis ni kat sini pun sebab aku sayang korang, korang marah aku dekat group pun aku memang betul² minta maaf when things tetiba macam tak plan betul², and I deeply admitted all of that, but you guys brush me off the wrong way and not being understanding of me, korang marah aku teruk² sampai that's seething in yourself. Aku taulah korang hidup lagi susah dari aku sebab korang anak tunggal, aku lahir 4 beradik yang aku anak ke3 out of 4 siblings.
I'm very very sorry before about me not thinking of my main priorities and should've just said no and yes I should've think twice at first before doing so. But at least y'all have been understanding my situation when I had a gf. And yeah, I'm not asking for a charity or some financial support on things. Because its better that way and I'd rather learn how to earn money on my own than having someone to spend money for me, cause that's ambil kesempatan just for me to be Yes Man everyday for you, if I'm a No Man for you, yes you be upset.
I learned about this last year and you still think me and my gf had a fight and you guys kuli for each other just to tegur, okay I admit I didn't tell y'all we have to jalan² around somewhere but we both tak gaduh, I swear. At the very least we at event we get to found each other just because we're airbnb roommates. I have no intent to take advantage of this, ever, not even my gf. And I know sometime after this year's AMG and onwards if my gf is coming to some events yeah sure I'll book hotel for just me and my gf if you guys aren't hooking me up for next events for airbnb together.
Korang nak cakap aku ngan yang lain semua toxic, but deep inside korang sendiri yang tak sedar yang you guys are being toxic. Putar lah balik cerita and kata kita ni toxic. Memang betul lah, korang 1000 benda aku tolong korang and banyak having our fun moments together korang lupa, aku sekali je buat silap and tukar plan, 1000 benda aku buat silap kau semua nak ungkit and ingat semua silap aku buat, anggap aku buat silap ni dosa besar teruk sampai rosakkan semangat aku, daripada nak memahami and tolong baik pulih, macam kau sendiri tak tau apa banyak silap kau, acah development konon, and kau buat silap apa benda pun kau tak rasa malu dekat diri kau, aku memang tahan malu sebab apa tau, aku tau korang akan marah aku, ni bukan marah tu sayang, tapi marah nak jatuhkan semangat. Aku taktau nak cakap apa dah, I'll just let this friendship run its course sampai korang tak nak aku dah. Aku respect decision korang. Tak mati pun lepas kita dah tak berkawan lagi, aku ada orang lain dalam hidup aku, family lagi and other friend circles. Yang tambah dosa aku ngan korang mengumpat each other memasing lah. Senang cerita, even lepas putus kawan pun, aku ni memang forgiving person, takde lah aku bila fikir pasal sorang aku putus tu aku caci maki and cakap buruk pasal tu, no matter how bad or worse they are. I wish and pray everyone a healthy and the best life financially and physically no matter how good or evil they are. Takdenya aku nak guna religion card nak acah baik suci sangat.
0 notes
supitzjeed · 1 year ago
Text
Hi An,
Yup,
Hi Myself,
I hope you're alwayss doing fine. Like really.
Kamu inget gak pernah bikin puisi soal jalan hidup. Mungkin ada orang yang jalan hidupnya lurus dan easly sampai di tujuan. Tapi kamu harus muter muter kanan kiri buat sampai tujuan. An, it's okay if your life has some obstacle. You don't need to worry about things that not gonna happen. Kata dokter, kamu jangan insecure. Kamu mungkin gak tangguh, tapi kamu punya keinginan dan semangat. An, kamu butuh validasi untuk semuanya ya? Validate yourself if no one can do it. Ada beberapa hal yang perlu kamu perbaiki, salah satunya rasa percayamu. Terhadap orang lain dan yang penting terhadap diri sendiri. Berdirilah yang tegap, lihat ke depan. Kita gak selalu baik baik aja. Its okay. Percaya terhadap dirimu ya. Allah selalau ada buatmu, disaat bahagia maupun sulitmu. Kamu mungkin tidak mudah percaya orang lain, tapi percayalah pada Sang Pencipta. Kuatkan tekadmu buat jadi lebih baik. Kamu mampu, an. Jalanmu bukan cuma lurus, tapi ada meliuk liuknya. Its okay. Better things will come. Kamu pasti lulus. Kamu pasti ke Jerman. Kamu pasti bisa terus belajar, menyebar kebaikan. Kamu inget, niatmu ini baik. Allah hanya mengujimu. Lapangkan dadamu dan hatimu. Beri sedikit ruang untuk menerima bahwa kamu pernah gagal. Jangan insecure terhadap kegagalanmu lagi. Yuk, I'm always here for you. Bicara sama ibu ya. Kamu tidak sendiri. She'll listen you, and your heart. So dont worry. Terus sayangi dirimu ya, an. Yuk belajar lagi ngerajutnya. Belajar yang lain juga sabii. Bisa review makanan, film/series, kasih resep makanan. Make yourself comfortable but dont push everyone away. Smile ya an, karna kamu cantik ♡
Liebe,
Mich
1 note · View note
skyswimmer · 1 year ago
Text
Tumblr media
Sebentar lagi dari sekarang
In a little while from now
Jika rasa masamku tidak berkurang
If I'm not feeling any less sour
Saya berjanji pada diri sendiri untuk memperlakukan diri sendiri
I promise myself to treat myself
Dan kunjungi menara terdekat
And visit a nearby tower
Dan mendaki ke puncak
And climbing to the top
Akan membuang diriku sendiri
Will throw myself off
Dalam upaya untuk
In an effort to
Jelaskan kepada siapa pun
Make it clear to whoever
Ingin tahu bagaimana rasanya saat kamu hancur
Wants to know what it's like when you're shattered
Dibiarkan berdiri dalam kesulitan di sebuah gereja
Left standing in the lurch at a church
Apakah orang-orang berkata, Ya Tuhan, itu sulit
Were people saying, My God, that's tough
Dia membangunkannya
She stood him up
Tidak ada gunanya kita tersisa
No point in us remaining
Sebaiknya kita pulang
We may as well go home
Seperti yang saya lakukan sendiri
As I did on my own
Sendirian lagi, tentu saja
Alone again, naturally
Memikirkan itu baru kemarin
To think that only yesterday
Saya ceria, cerdas, dan gay
I was cheerful, bright and gay
Menantikan siapa yang tidak mau melakukannya
Looking forward to who wouldn't do
Peran yang akan saya mainkan
The role I was about to play
Tapi seolah ingin menjatuhkanku
But as if to knock me down
Kenyataan muncul
Reality came around
Dan tanpa sentuhan belaka
And without so much as a mere touch
Potong aku menjadi potongan-potongan kecil
Cut me into little pieces
Membiarkanku ragu
Leaving me to doubt
Bicara tentang, Tuhan dalam rahmat-Nya
Talk about, God in His mercy
Oh, jika dia benar-benar ada
Oh, if he really does exist
Kenapa dia meninggalkanku
Why did he desert me
Di saat saya membutuhkan
In my hour of need
Memang benar
I truly am indeed
Sendirian lagi, tentu saja
Alone again, naturally
Tampaknya bagi saya bahwa
It seems to me that
Ada lebih banyak hati yang patah di dunia
There are more hearts broken in the world
Itu tidak bisa diperbaiki
That can't be mended
Dibiarkan tanpa pengawasan
Left unattended
Apa yang kita lakukan
What do we do
Apa yang kita lakukan
What do we do
Sendirian lagi, tentu saja
Alone again, naturally
Melihat ke belakang selama bertahun-tahun
Looking back over the years
Dan apapun yang muncul
And whatever else that appears
Saya ingat saya menangis ketika ayah saya meninggal
I remember I cried when my father died
Tidak pernah ingin menyembunyikan air mata
Never wishing to hide the tears
Dan pada usia enam puluh lima tahun
And at sixty-five years old
Ibuku, Tuhan istirahatkan jiwanya
My mother, God rest her soul
Tidak mengerti mengapa satu-satunya laki-laki
Couldn't understand why the only man
Dia yang pernah dicintainya telah diambil
She had ever loved had been taken
Membiarkannya memulai
Leaving her to start
Dengan hati yang sangat hancur
With a heart so badly broken
Meskipun ada dorongan dari saya
Despite encouragement from me
Tidak ada kata-kata yang pernah terucap
No words were ever spoken
Dan ketika dia meninggal
And when she passed away
Saya menangis dan menangis sepanjang hari
I cried and cried all day
Sendirian lagi, tentu saja
Alone again, naturally
Sendirian lagi, tentu saja
Alone again, naturally
0 notes
agent-gin · 2 months ago
Note
"You promised after last time you wouldn't hide things from me, especially regarding my brother," Sora retorted, giving Huck a cold shoulder in return.
This wasn't at all how Joe wanted or expected all of this to go down. If anything Joe was hoping to keep this as low profile as humanly possible. It was either Huck or Charlie when it came to matters of the heart and he thought Huck would be the safer choice.
"Yes, well, unlike these two I don't have much to show fo-", he babbled before he was cut off by Maria's lips upon his. From his neck to his ears, Joe face flushed. His watch sounded, it noticed the rise in his heart rate. He half expected her to pull back, but she didn't. Placing a hand on her knee and leaned in. Or attempted to until his back reminded him of his age and he winced.
"Dinner and a dance was part of the plan, this however..." Joe chuckled, turning his watch off. Resting his head back on the couch, he shifted towards Maria.
Sora having less romantic plans for Huck, stepped to the injured side of him. With a vice like grip, she took hold of Huck’s shoulder and forearm. Knowing well what was to come was going to be less than comfortable for Huck. But he had survived worse.
"So - Koko ni kita nodesukara, Joe, watashi ga Huck no kata no ichiwokaeru eiyo o ukete wa dōdeshou ka." Sora said a little too eagerly.
(Good - Now that you're here, Joe, how about I take the honours in relocating Huck's shoulder)
“90-Do oyobi 80-do no gaisen-ji no erubo,” Joe said simply. In his défense, his back prevented him from performing his medical duties and Sora had….well she’d get it done.
(Elbow at 90 degree and 80 degree external rotation)
Without a warning, Sora followed Joe’s instructions and swiftly rotated Huck’s arm resulting in a loud and painful pop.
"-And naturally this idiot pulled his back and you dislocated your shoulder, real smooth one, Bear." Sora rubbed her temples. Struggling to conjure up the image of both Huck and Joe in each others arms.
"-LADY, Huck. Lady. Singular - not ladies," Joe snapped, dread filled his face, catching Huck digging a deeper hole. The last thing Joe needed was Maria believing he was having tea and flowering the gardens of every woman he set his eye on like a double 00 agent they had all come to know.
"Yes, Sora, your older brother wanted to learn a few dance moves, is that such a problem?" Joe said swallowing his pride and propped himself up on his elbows.
"I-Well, no...It's just..." Sora huffed, knowing there was , "Why the secrecy and what lad-?"
Joe rolled his eyes dramatically and looked at Maria to answer Sora. Joe strained his back for while learning to dance through Huck. For the sake of wooing Maria. Maria was the lady. It finally came to Sora, rendering staring at her brother blankly in silence. A rarity.
"Cats out of the bag. I think I broke my sister, thanks buddy" Joe mumbled at Huck in defeat, and maneuvered himself to sit up straight with his back against the couch. Taking a cushion, he wedged it under his lower back to relieve the tension with a sigh.
Looking at Maria finally, he gave a pathetic shrug and awaited Maria's response. The truth was out and there wasn't much left for Joe to say.
25 notes · View notes
natal-en · 3 years ago
Text
Tentang Nadia.
hay?
Di titik sudut mana pun kalian berada semoga sehat selalu ya!
Jadi ini pertama aku nulis untuk publik,biasanya sering nulis tapi untuk konsumsi pribadi aja,jadi kalau aga canggung dan ngebosenin,huh sorryyy yaa
Jadi aku pengen nulis ini bermula liat tulisan temen aku yang sering cerita tentang "dia" dan ceritanya di app ini.
so,aku mau "nanggepin" tulisan nya dia.
Hai,kai!!
Aku tau kamu pasti merasa ada di kota ini,disekolah yang kamu datangi hampir setiap harinya,dan di kelas kamu tempati sekarang itu adalah sebuah kesalahan.
but are you aware?
that's a great thing you've done, surviving almost 2 years in a place you don't know at all, you don't like, being away from your "safe place" is an amazing thing
Kamu emang tersesat Nadia,kamu tau itu,
tapi heyy!!You can choose if you want to get lost, right or wrong, it's all up to you, you decide
KAMU YANG MEGANG REMOT NYA!!!!
whether you go left or right or stay straight, it's "only" you know, no one else.
tersesat di kota ini mungkin akan menjadi hal yang paling buruk di pikiran mu,seperti hal manis yang udah kamu lalui di tempat kamu sebelumnya mungkin akan lenyap disini atau mungkin bisa kembali manis lagi.
tapii,mungkin itu cara Tuhan untuk kamu,entahlah,kita ga tau kan skenario yang lagi di tulis Tuhan.
Tapi cobah pikir ternyata Tuhan lagi mikir,
"oh I've carved a lot of sweet stories in the previous year (which maybe like you said in 2019), this time I will let her carve her own story, whether it's happy or sad or challenging, let her make his own story"
Kaii, maybe God thinks like that, what you say is true, you can't deny this, everything has happened, getting out of old things is past.
start your story here, in this place, now until later time will finish it. We can't refuse, we can only play a role through the dialogue that has been created.
nga punya seseorang buat cerita,buat denger keluh kesah kita,buat dengerin hal hebat apa yang udah kita lakuin di luar sana atau hal konyol apa yang udah kita lakuin sepanjang hari,emang sakit yang ga bisa diungkapkan cuman lewat tulisan atau kata kata.
kita gatau apa yang akan terjadi kedepannya.
Kita gatau ntar kamu ketemu siapa,dimana,orang nya kaya gimana di KOTA INI.
Kitaa dan segala sudut tempat yang akan kita tempati bakal ciptain cerita tersendiri buat dikenang,ga selalu hal buruk dan ga selalu hal nyenengin.
Hidup kita berputar,banyak porosnya,kadang kenceng kadang pelan.
Aku harap dan semoga,semua hal yang ada di hidupmu selalu terberkati dengan adanya kamu!!!
But like, you're not alone in this city, whenever you need help or want to "healing" or just walk around town, we're there, I'm here.
another friend and maybe I can help you carve out a story in the west of this country, with everything in it, the place of BUKITTINGGI.
mulai cerita mu di sini,di tempat ini,saat ini sampai nanti waktu yang menyelesaikannya.
Kita ga bisa nolak,kita cuman bisa berperan lewat dialog yang udah di ciptain.
/euumm, I almost forgot to say, "Nadia, just so you know, I was also lost in class, friendship in class, really didn't meet my expectations and the same as you, I also hope this passes quickly"
mungkin tulisannya kurang rapi,MEMBOSANKAN,atau cara penulisannya salah(soalnya sebagian liat translate ya gaizz).
OKEYY SEGITU DULU YAYAYA!!!!
Okeyy hope u like it.
*OIYAA,ditunggu ke perpus barengnya😡
6 notes · View notes
ceritarebah · 3 years ago
Text
* Tadi kakaknya cantik banget kayak org Arab gitu, mana pas mau bayar dia pake dompet channel pula, minder banget lah aku
Kata seorang teman yang saat itu pulang nazhor bersama umi dan kakak perempuannya
# kenapa minder ?
* ya karena aku ga cantik, kenapa dia ga dikenalin aja ya sama kakaknya, biar ketemu yang cantik-cantik juga
# heh, siapa yang bilang kamu ga cantik? Kamu itu cantik, bisa-bisanya bilang ga cantik !
* tapikan tetep aja, kakaknya cantik banget
# perkara fisik itu relatif. Kamu tau Jefri nichol kan? Tau juga dong gimana banyaknya perempuan yang sukak/fans dia karena jago akting dan ganteng juga tentunya. Bagi aku, dia ga ganteng, idk dimataku dia engga aja. Tapi aku ga nyalahin banyak org yang sukak dan menganggap dia ganteng, its okay, itu cuma soal selera..
* ohiya bener juga, yg itu aku sepakat sama kk, aku juga heran kenapa dimataku dia juga engga ya..
# well, gimana kalau nyatanya miliaran perempuan yang dia lihat itu, sama persis seperti JN dimata kita? Padahal perempuan itu dimata kita cantik, tapi dimata dia engga. Terlebih, kamu seharusnya yakin dong dia org yg seperti apa, kalau kamu udah berani melangkah sejauh ini, trust me, you're beautiful in my eyes and his eyes, don't compare with another woman everywhere in this world, okay?
* hehe makasi kak, sudah mengembalikan rasa percaya diriku huhu
Perempuan tetaplah perempuan, yang terkadang perlu sesuatu untuk didengar sebagai support system, yang entah kenapa bisa membuatnya bahagia, walaupun hanya dengan beberapa kata~
2 notes · View notes
skyrettes · 3 years ago
Text
it's mine
Tumblr media
Kenny
Kadang kala, kita itu harus menormalisasi sebuah perubahan pada seseorang. Gue percaya bahwasanya setiap orang jahat akan menjadi orang baik pada akhirnya. Atau seenggaknya mereka masih punya sedikit kebaikan di dalam hati mereka.
Setiap perubahan seseorang itu ada prosesnya. Dan setiap proses itu pasti akan ada air mata.
Gue masih inget dulu gagal masuk PTN dan harus mati-matian belajar buat UTBK. Semuanya demi mencapai sesuatu yang gue pengenin, makanya gue rela belajar sampe air mata gue kering dengan sendirinya saking seringnya nangis.
Proses...
Lo semua berharap apa sih dari sebuah proses? Karena setau gue dalam proses itu cuma ada dua pilihan, berhasil dan juga gagal.
Kita semua berproses. Berproses untuk tidak gagal, berproses untuk menjadi berhasil, dan berproses untuk menerima segala hasilnya.
Gue berproses untuk menerima segala hasil dari perjuangan gue selama ini. Perjuangan gue untuk memahami diri sendiri, hingga tanpa sadar dalam proses itu gue menyakiti orang lain juga.
Gue berproses untuk menerima keadaan bahwa semuanya sudah usai.
Semua sudah usai sejak dia bilang ingin berhenti berharap pada gue.
Dan disinilah gue, berdiri dalam diam sambil menikmati keramaian dengan hati gue yang memproses untuk menerima hasil perjuangan gue selama ini.
"That's my hoodie."
Agaknya gue udah terlalu tolol karena halusinasi gue sekarang terlihat lebih nyata dari biasanya.
Tempat ini harusnya udah nggak gue datengin lagi sejak seminggu lalu gue nangis di atas bianglala. Tapi hati gue seolah jadi pengendali utama untuk saat ini dibanding pikiran gue. Dan kayaknya semua ini karena efek dari lagu yang Ela rekomendasiin ke gue beberapa waktu yang lalu.
Jantung gue secara tiba-tiba berdegup dengan sedikit cepat nan teratur, ketika gue merasakan kehadiran seseorang.
"Permen kapasnya tambah satu ya, Pak."
Suaranya...
Mata gue menatap sosoknya yang berpakaian begitu rapi dan juga masker yang menutupi sebagian wajahnya.
"It's mine..." ujar gue lirih ketika gue sadar kalo suara sebelumnya adalah suara dia juga.
"Yes, it's yours." jawabnya sambil mengeluarkan uang cash dari dalam dompetnya yang kemudian ditukar dengan permen kapas miliknya.
Gue terdiam sesaat ketika Maren memberikan kode kepada gue untuk mengikuti langkahnya. Ketika sampai didepan bianglala, gue pun terdiam sambil ngeliat dia yang udah duduk didalem, tepat diposisi yang selalu dia duduki.
"This is our last chance." katanya.
Maren membuka maskernya begitu gue masuk dan duduk tepat dihadapannya.
Selama hampir lima menit kita sama-sama diam. Gue dengan rasa tidak percaya karena dia ada di sini dan bukan di Amsterdam, sedangkan dia cuma diem sambil nikmatin permen kapasnya.
"You look good with my hoodie." ujarnya.
"It's my hoodie." jawab gue yang langsung dibalas oleh anggukan dan juga kekehan kecilnya.
"Well, I mean your hoodie. My bad."
Sebenernya kata-kata dia nggak sepenuhnya salah karena awalnya hoodie yang gue pake ini emang punya dia. Tapi dia sendiri udah ngasih hoodie ini ke gue waktu itu, so technically it's mine.
"You look pretty." katanya lagi yang akhirnya membuat tatapan kita bertemu.
Hening.
He looks different. His voice is deeper than before, his haircut much better than before, but the gaze and smile never changed.
"Amsterdam..." gumam gue dengan perasaan yang mulai terbiasa dengan kehadirannya kembali.
"University of Amsterdam." sahut Maren menambah kata-kata gue.
"Universitas Indonesia, jurusan psikologi. Dream come true isn't it?" Gue terkekeh kecil ketika dia mendeskripsikan gue.
Rasanya sedikit aneh. Gue nggak pernah nyangka pertemuan kita hari ini mungkin akan jadi pertemuan terakhir kita karena kita udah capek sama semua ini.
"You're back..." kata gue lalu menghela nafas panjang.
"Why? Tau kalo abis ini lo nggak bakal bisa lari lagi dari gue?" ujar Maren yang membuat gue memutar bola mata malas.
Dia cuma bisa ketawa kecil waktu liat reaksi gue barusan. Damn, his laugh still same. It's been a long time I couldn't hear that.
"Don't give up on me. What's that mean, Ken?"
Maren bener...
Gue nggak bisa lagi lari dari semua ini. Gue nggak bisa terus-terusan sembunyi didalam belenggu ekspektasi gue yang gagal itu. Karena kalo gue terus lari, yang capek bukan hanya gue, tapi orang lain yang ngikutin gue juga capek. Dan orang itu adalah itu.
12 notes · View notes
dancingalphabets · 3 years ago
Text
Hossein
Ada saja cerita-cerita lucu disela cerita-cerita pilu. Pilu karena ternyata ada satu kelas yang tidak bisa kuambil padahal aku sangat tertarik dengan kelas tersebut. Kita akan berbicara banyak tentang perempuan dan gender! Aigooo, I can't wait! Akan, tetapi, negara api menyerang dan hanya avatar yang memiliki keempat elemen yang bisa menghentikannya. Ehe
Siang itu, akhirnya, untuk menghiburku dan kawan-kawanku, kami memutuskan untuk makan siang di kantin fakultas teknik yang murah dan enak untuk lidah Indonesia kami. Saat itu kami sedang mengobrol sambil menghabiskan makanan. Kemudian, semenit berikutnya... jeng jengg...
"Hi! You're here too!" salah satu teman kami menyapa seseorang.
Aku melihat ke arah orang yang disapa temanku. Aku tidak mengenalinya.
"Dia host student gw, Hossein," kata temanku menjelaskan.
Aku mengangguk, melihatnya sebentar, tersenyum, lalu melanjutkan makan. Beberapa teman kemudian memutuskan untuk menemani Hossein yang masih duduk sendirian di sebuah meja. Kemudian mereka mengobrol tentang banyak hal. Hossein bahkan mencoba sambel terasi dan boncabe. Aku masih belum bergeming ke meja tempat makan Hossein yang kini ramai.
Beberapa menit berlalu. Aku sudah menyelesaikan makan dan memutuskan untuk ikut menemani Hossein. Aku akhirnya ikut dalam obrolan. Aku menanyainya tentang apakah dia memiliki kenalan anak PWK. Dia kemudian menoreh ke arahku dan mata kami tak sengaja bertemu.
Jeder... tiba-tiba petir menyambar dikala matahari yang terik siang itu. Dadaku seperti berdegup. There is something in his eyes that pulls me in. Pulls me into the ocean of a peace and warmth.
Aku mengalihkan pandanganku. "Asemikkk!!" ujarku dalam hati.
Aku lalu gagu dan lupa pertanyaanku.
1 note · View note
splettering · 2 years ago
Text
Juwi masih asik memandangi interior book cafe alih-alih lelaki yang sedari tadi mengekorinya padahal tadi ia yang menepuk punggung lelaki itu lantas meminta waktu. Pengunjung mulai memadat seiring hujan mulai turun. Dimas menghela napas.
"Gue tunggu di meja situ kalo lo udah mau duduk" ujar Dimas tidak sabar. Juwi cuma menoleh sekilas tanpa gesture berarti sambil matanya menatap bergantian Dimas dan meja panjang yang terletak di tengah ruangan. Mirip meja konferensi pikir Juwi lalu ia melabuhkan karbonnya pada Dimas.
"Dim," Juwi merangkum penuh rupa Dimas. Laki-laki yang dikenalnya dari mungkin umur nol dan yang bisa ia panggil namanya dari umur tiga. Anak Mama Ami, si teratur yang tidak pernah melewatkan sarapannya, si paling suka hal-hal lambat dan becak dan kura-kura dan angin sepoi, si tengah yang nyatanya tidak melulu mau mengalah, si mau tahu segalanya tapi mencukupkan mimpinya 'hanya' sebagai pemilik book cafe, si determinative tapi lapang dada, si rasionalis tapi percaya cinta; calon suami Juwi―katanya.
"Kalo nikah bulan depan, bisa?" tanya Juwi datar seakan itu setara pertanyaan preferensi makanan maka respon Dimas kebalikannya. Lelaki itu seketika membolakan mata. Kaget, seratus persen kaget; Juwi can tell. Bagaimana pun Dimas itu ekspresif. Terlalu ekspresif―ah Juwi lupa menambahkan trait itui! Si tidak sabaran yang ekspresif.
Juwi berjongkok. Enggan bertanggungjawab dengan efek yang barusan ia beri pada Dimas dan justru secara acak menyentuh jajaran buku yang tidak ia mengerti kategorinya. Garin Nugroho, Uniqlo, dream of little dream of me, SHINee in Barcelona; what an odd arrangement.
"Kenapa?" Dimas bertanya terburu seraya mengikuti Juwi berjongkok namun daripada merasakan urgensi dari pertanyaan Dimas, Juwi justru menata ulang buku-buku berkategori acak yang dilihatnya.
"Ju," Dimas mengambil alih buku tebal yang Juwi pegang. "Kenapa?" tanya Dimas lagi dengan alis berkerut. Demand tergambar jelas di rupa Dimas tapi lagi-lagi Juwi hanya merangkum itu. Penuh-penuh.
"Kenapa apanya?" Juwi duduk bersila. "Lo sama gue nikah kan emang rencana orang tua kita dari lama. Lo juga suka kan sama gue? I guess it's still as same as the day you've confessed to me," Juwi menelengkan kepala seiring ia coba mengingat sesuatu. "six years ago?" Juwi mengacungkan enam jarinya yang langsung dirangkum oleh Dimas. Lelaki itu mendecak.
"Maksud gue kenapa lo gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba ngomongin ini lagi? We're done with this, Ju"
Juwi mengedikkan bahu. "Karena sekarang gue udah waktunya nikah. I am twenty six dan lo," Juwi menunjuk Dimas. "I can tell you still have desire for it. For me juga" kata Juwi percaya diri membuat Dimas lagi-lagi menghela napas.
"Iya. That feeling is still there, Ju, but your mere 'karena gue udah waktunya nikah' nggak cukup jadi dasar kita nikah. Lo ngerti nikah nggak sih, Ju? It's not about age, timing, chance or else, it's more than that. It's about, about..." Dimas menggerakkan bola mata kesana kemari mencari kata yang pas tapi nihil. Juwi mendahului.
"About what?"
"Ck," Dimas mendecak keras. His nggak sabaran side with his expressiveness, Juwi mengulum senyum. "Ya nikah pokoknya nggak secetek itu. Udah lo mending volunteer-an lagi aja, Ju, ke Namibia, ke Sisilia or wherever you're curious about. Dressed yourself first, nicely. Nanti kalo lo udah ngerasa nice, contented, dateng lagi ke gue"
"But I cannot be nicer than this" sela Juwi membuat Dimas mengerutkan dahi.
"What?"
Juwi menyelipkan rambut ke belakang telinga. "Gue nggak bisa present nicer than this. Gue adanya begini,"
"Dim, it hit me waktu gue ke Filipin kemarin. That's the fifth country I've been travelled, I lived in for fine two months but I don't feel any fulfilment yet. Gue sampe mikir, ini yang salah dari gue apa? Kenapa gue nggak bisa nemu bahagia yang lama, ngerasa seneng yang lama padahal apa yang gue jalanin tuh ya ya udah apa yang gue pengen. Then I realised, Dim, bahagia itu nggak ada... that's just the hormon that makes you happy―no, excited to be precise cause bahagia itu nggak ada.... yang ada kita nyiptain ilusi, bikin standar, ngebayangin momen kalo sesuatu itu bikin kita happy. We're convinced ourselves again and again and again, there's no end. And that, that I cannot be nicer. This me is the nicest of me," Juwi mematri manik Dimas. "Gue mau ngerasa cukup, Dim. Belajar cukup dan nyukupin dan gue pikir, lo tempat yang tepat buat itu" tambah Juwi lambat namun alih-alih berekspresi sembrono, Dimas masih pada composure-nya. Membalas sorotan Juwi sama dalamnya sebelum membuang napas kasar.
"Tapi nikah bukan ajang buat belajar, Ju," kata Dimas berusaha lembut. "Bukan trial and error. Mungkin selama ini lo nganggep udah kenal gue banget. That won't be a problem buat nikah sama gue, hidup bareng gue, it's easy, tapi sebelum lo hidup sama orang, lo harus bisa hidup sama diri lo sendiri.
Ada pepatah Afrika bilang, be careful when a naked person offering you a shirt. We should kan since the scene itself is odd. Pelan-pelan, Ju, kenalin diri lo dulu. Gue nggak kemana-mana. Lo tau itu" the straightforward Dimas and his words, Juwi menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Dimas mengerti membuat laki-laki itu pada akhirnya sedikit off guard.
"G-gue nggak maksud bikin lo offense atau ap―"
"Fuck you, Dim, lo bikin gue ngerasa tambah pingin nikahin lo," potong Juwi tajam seraya ia mengeluarkan ponsel. Mengutak-atiknya sebentar sebelum menunjukkan satu foto quote yang entah Juwi foto darimana.
Perhaps one did not want to be loved so much as to be understood.
Dimas membaca quote itu sekilas sebelum kembali menatap Juwi yang ternyata sedang menatapnya tajam. "I am that the one and you, you just touch my core" kata Juwi seraya menarik ponselnya lalu dengan sekali gerakan ia bangkit berdiri. Dimas mengikuti.
"Oke, kita pelan-pelan aja tapi nanti, kalo gue ngelamar lo lagi, lo harus terima. Deal?" Juwi mengulurkan tangan dan entah kenapa Dimas tertawa pada uluran itu.
"Deal" jawab Dimas dengan senyum lebar sebelum tangannya ia sempatkan mengusak poni rata Juwi.
0 notes
saggisugarspice · 5 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
impromptu date, like you came to teman me cari barang here, mula mula kata cancel lepastu datang jugak teman i haihhh how can i not love you ?
and then kita makan cuchi king since i craving gila babs;
dont forget the amazing xing fu tang ya Allah serious craving satisfied;
then just us messing around with the silly ig filters;
i miss you already is that okay ? haihhhhhh nanti balik arau dah tu memang la jumpa selalu tapi still its shitty there and its better here in KL but it's okay as long as you're there with me then im good to go (✿◠‿◠)
we missed each other a lot bukan senang kita nak keluar macamni, selalunya virtual date je thru facetime which is not enough sebab macam we didnt feel each other's presence tau and his smell and all faham tak the longing feeling ( ͒˃̩̩⌂˂̩̩ ͒)
actually we were supposed to go out on an actual date on the 13th which is a day before valentine's but i'm tooo tired so i had to cancel it haihhh still felt gulity until now sebab cam dahla you susah nak keluarr hmmm (っ˘̩╭╮˘̩)っ i'm showy;
200212
0 notes
coffeecinoku · 8 years ago
Conversation
Same Energy meet up be like...
F : I saw you in the Frank and Co last weekend, was that you?
Me : Heem.
F : Ohh...
Me : ...
F : Wedding ring?
Me : No. I have no one.
F : You do not even ask me why i didn't say hi or something.
Me : No.
F : What did you do there?
Me : Sightseeing.
F : I am talking with you...
Me : I know you will ask me about relationship stuff.
F : Hahahaha, how could you be this smart?hahahaha
Me : I know you.
F : You know everybody very well.
Me : Hm.
F : Are you ok?
Me : Yeah.
F : You love travelling so sudden. City hopping i mean, and i love your classy taste. Everything looks so interesting in your hand.
Me : What do you want?
F : What about your future husband?
Me : There you're.
F : Seriously.
Me : I do not even care, what degree he has, how much wealth he has.
F : So?
Me : Akhlak. Manner.
F : Yang bener?
Me : Kalau gw nikah cuma karena pertimbangan pendidikannya, gw juga punya. Kalau soal kaya, gw bisa cari duit juga. Kalau soal keluarganya baik, keluarga gw juga baik. Bukannya gw sombong, tapi emang kayak gitu tuh hal-hal yang biasa. Hal-hal duniawi bisa gw cari sendiri, nggak perlu nunggu dari suami. Kalau ada yg sombong karena merasa punya hal-hal duniawi buat ngedapetin gw, nggak bakalan gw menetapkan niat. Nggak bakalan Alloh kasih hati gw ke dia. Wong gw mintanya ke Alloh biar dikasih aja sama yg punya modal tabiat baik atas dasar agama, kalau agama bagus tapi tabiatnya nyakitin? Sok, cari aja yang mungkin lebih kuat telinga dan hatinya daripada gw.
F : So far i know, you are taciturn person, but wow you know that deep.
Me : I found someone good both about degree and family reputation, but his manner to woman is suck. His faith to Alloh is quite well, but i don't know why he doesn't do what he orders to do. He even insults me some times. How could a religious man does this thing. It's so inappropriate. I need leader, not a boss. I need imam, bukan majikan. I need partner, not employer.
F : You have some to choose, right? So...why not?
Me : Every human deserves respect. Gw kan nggak suka jadi pilihan, masa gw jadiin orang lain pilihan? Walaupun gw sebenarnya berhak milih?
F : Orang-orang kayak kita ini emang cuma butuh dukungan ya, kita sombong karena memang kita punya, kita mampu, hal-hal itu biasa buat kita. Kita maunya oranglain triggered, tapi ternyata lebih banyak yang nangkep pamer. Atau kalau ada apa-apa dikiranya kita nggak peka, cuek, ga menghargai, padahal kita pernah punya, pernah liat, pernah ngerasai, pernah, dapet yang lebih dari itu. For God sake, i am done with those kind of people!
Me : Kok bahas itu? Berarti salah lingkungan aja. Energi kita nggak nyampe. How did you know that matter?
F : I am in that state. Niat baik belum tentu diterima dengan baik. Kata manajer gw.
Me : Manajer gw juga hahaha
F : So, what did you do in the Frank and Co? Did you find out your wedding ring?
Me : No.
F : So?
Me : Nothing.
F : C'moooon.
Me : Hahahaha
0 notes
selfishcatt · 6 years ago
Text
証(Akashi/Proof) by Kitayama Hiromitsu & Fujigaya Taisuke of KIS-MY-FT2[KAN/ROM/ENG]lyrics
今もこんなに 僕を埋め尽くしている
Ima mo kon'nani boku o ume tsukushite iru
You're still filling me up like this
この想い 色褪せずに香る
Kono omoi iroasezu ni kaoru
This feeling is fragrant without fading
柔らかい風が 胸の中を舞うように
Yawarakai kaze ga mune no naka o mau yō ni
Like a soft breeze fluttering in my chest
いつもそうだろ 肩を寄せ合いながら
Itsumo sōdaro kata o yose ainagara
That's always the case.
歩いてきた その髪を頬に感じて
Aruite kita sono kami o hoho ni kanjite
The feeling of hair on my cheek as I walked
共に泣き笑って 時にぶつけ合いながら
Tomoni naki waratte tokini butsuke ainagara
Laughing together and bumping into each other
流れる雲に未来を描いて
Nagareru kumo ni mirai o egaite
Drawing the future to the flowing clouds
君と重ねた手を かざして...
Kimi to kasaneta te o kazashite...
With your hands over you...
また また 君が笑ってくれるなら
Mata mata kimi ga waratte kurerunara
If you'll laugh again,
このすべて懸けて この声で伝えるよ
Kono subete kakete kono koe de tsutaeru yo
I'll tell you all this in this voice
ずっと ずっと 言えずにいた言葉で
Zutto zutto iezu ni ita kotoba de
With words that I have always been unable to say forever,
「君を守っていく」 それがすべて
`Kimi o mamotte iku' sore ga subete
"I will protect you" That is all
そう いつだって 君が笑ってる
Sō itsu datte kimi ga waratteru
That's why you always smile
それだけでいい
Sore dakede ī
That's enough
たまにぼんやり 明日が見えづらい日も
Tamani bon'yari ashita ga mie dzurai hi mo
Sometimes the day is hard to see tomorrow
君のおかげかな いつだって前を向けた
Kimi no okage ka na itsu datte mae o muketa
Thanks to you I always turned my eyes forward
無邪気なその仕草が いつだって勇気をくれたから
Mujakina sono shigusa ga itsu datte yūki o kuretakara
That innocent gesture always gave me courage
人混みをすり抜けて行く風に
Hitogomi o surinukete iku kaze ni
In the wind slipping through the crowds
二人を重ねながら 歩いていく
Futari o kasanenagara aruite iku
I will walk while piling up two people(?)
まだ まだ 譲れない場所があるから
Mada mada yuzurenai basho ga arukara
Because there is still a place non-negotiable,
このすべて懸けて 走り続けるのさ
Kono subete kakete hashiri tsudzukeru no sa
All of this keeps on running
きっと きっと 消えないままの心で
Kitto kitto kienai mama no kokoro de
With a heart that surely will not disappear,
「君を想っていく」 それがすべて
`Kimi o omotte iku' sore ga subete
"I think of you" That is all
そう いつだって 君が笑える
Sō itsu datte kimi ga waraeru
So you'll always laugh
その明日のため
Sono ashita no tame
For that tomorrow
一人で 悲しみに埋もれながら
Hitori de kanashimi ni umorenagara
Buried alone in grief
泣くしかない日々が この先訪れるかも
Naku shika nai hibi ga konosaki otozureru kamo
Maybe the days when there is no other way to cry may come
そんな時 共に笑った日々の記憶が
Son'na toki tomoni waratta hibi no kioku ga
The memories of the day when we laughed together
背中を押せるかな
Senaka o oseru ka na
Can you push your back?(?)
まだ まだ 僕に出来るのならば
Mada mada boku ni dekiru nonaraba
If I still can do it
このすべて懸けて 走り続けるのさ
Kono subete kakete hashiri tsudzukeru no sa
All of this keeps on running
ずっと ずっと 育んできた この絆で
Zutto zutto hagukunde kita kono kizuna de
This bond we've been able to cultivate
「君を守っていく」 それがすべて
`Kimi o mamotte iku' sore ga subete
"I will protect you" That is all
そう いつだって 君と守っていく
Sō itsu datte kimi to mamotte iku
That's always why I will protect you
僕らの日々
Bokura no hibi
Our days
0 notes
theoutlierdjournal · 6 years ago
Text
Fuckup nights
Fuckup nights in literally way for me. I missed the funding deadline. Karena tiba2 drama laptop nya batrenya abis karena nggak ke sleep, drama ternyata foto2 di ppt nya kelebihan jd pas upload gagal terus.
Tahun depan.... Harus bootstraping banget nih? Ya allah.... Semoga funding UM diterima kalau gak beneran gapunya duit nih yassalam... Mana bisa bikin yayasan kalau gini mah :')
Menulis diatas mobil dan eneg banget karena ngetik di mobil, terus salah banget gabawa jaket padahal naik ojek cukup jauh dan besok nyetir sendiri ke bandung!!!!! Innalillahi....
Buat presentasi lusa juga belom kekerjain. Why sih ainna messed up banget... Tp at least pulang nyaman nih tadi. Ohya tadi pertama kali ngobrol sama bartender dan duduk di bar. Tadi pas mo nukerin voucer abangnya nanya, "alkohol gak?" Padahal saya pake jilbab, mungkin di jkt banyak jg yg berjilbab tpminum alkohol. Awalnya saya gamau duduk di bar tp karena saya penasaran akhirnya saya duduk disana san bertanya mengenai bermacam-macam jenis alkohol.
Jadi abang bartender ngajakin pelanggan ngobrol ya karena itu kaya jadi part of his job and it feels good! Sumpah deh. Ngobrol sama dia seru. Saya diajarin sejarah2 minuman beralkohol. Terus saya ngomong ke abang bartender, "saya di jakarta susah bgt mo cari kombucha." Lalu wajah dia berubah excited, "eh ada itu kombucha di green house! Wait, bukannya kombucha jg beralkohol ya?"
Saya nyengir, "that's the only alcohol i drink." Kata saya dalam hati. Tp for god sake kombucha it's not typical alcohol-for-fun. It is a fermented tea and the purpose to imboost your imun, well then saya juga gatau sih kombucha haram apa halal krn kan tape juga mengandung alkohol.
Anyway.. Tadi ketemu sm kak dita terus dia terkejut "oh my god why i always saw you on the unexpected place!! Kita terakhir ketemu kapan ya??" Dia kaget bocah ikut acara orang dewasa. Terus saya jawab, "di british council, kak." Terus akhirnya kita ngobrol panjang sampai akhir ya tau kalau sekarang kak dita kerja di semua murid semua guru. "Lah kakak kenal kak farli dong???" Tanya saya. "Oh my god ainna why you're full of surprise! How do you know farli?" Kak dita balik nanya. "Kak farli itu temen satu pelatihan aku tahun lalu di metode sokolanya kak butet manurung."
Terus saya cerita tentang emcekaqu dan akhirnya ditawarin masuk di jaringan semua murid semua guru. Well.. I lost one funding chance but i got one thing i really like : connection. Ngobrolin tentang rencana emcekaqu bikin jadi yayasan tahun depan dan berbagai hal tentang komunitas. Anyway kak dita ini senior saya di ayo dongeng indonesia.
Terus tadi sama kak dita juga nyamperin mbak reky terus saya bilang, "Mbak reky aku yg kemarin ke US sama Mbak Citra." Terus mbak reky bilang, "yes i know you from the photos." Duh senengnya di recognize sama orang sekeren mbak reky. Well.. kak dita dan mbak reky mo ada project-an bareng kolaborasi hoshizora sama semua murid semua guru.
Gue tuh kadang di acara kaya gini ngerasa kaya panjat sosial tau gak... I cant found people around my year... Dan gua seneng banget berada di lingkaran positif ini (well exclude the beer for this night tho). Ohya tadi juga ketemu sama mas funnur yang selama ini kita ngobrol via wa aja karena ternyata beliau org impact hub yang sama-sama dapet fellowship di YSEALI tp beliau yg professionalnya dan kak dita juga kenal sama mas funnur.
Jadi panjang :( anyway tadi terlambat datang ke fuckup night nya karena liqo dulu sampe magrib. Bahkannnnnn aku lebih ngeduluin liqo ya allah daripada acara yang sudah kubayar mahal plis ya allah ada hikmahnya donggg huhuhuuu.
Tumblr media
And let close this mumbling with the picture i took from mbak reky's slide which really reflects me, anyway.
Welcome december!!!!
0 notes
skyrettes · 3 years ago
Text
didn't see that coming?
Tumblr media
Agenda mereka berjalan sesuai seperti yang sudah direncanakan. Mereka berempat pergi makan bersama, menonton film, bermain serta banyak mengobrol. Atau lebih tepatnya Kenny, Martin dan Claire lah yang banyak mengobrol sedangkan Maren hanya sesekali menanggapi jika hal tersebut memang diperlukan.
"Butuh yang lain lagi?" tanya Maren kepada Kenny setelah meletakkan kopi pesanan mereka.
"No, thanks." jawab Kenny sambil tersenyum manis kepada laki-laki itu.
Saat ini mereka berada di Starbucks untuk menikmati kopi dan juga mengobrol sebelum pulang ke rumah.
"Jadi lo mau masuk FK?" tanya Kenny kepada Martin yang laki-laki itu jawab dengan anggukan.
"Awalnya gue mau lintas jurusan karena lihat keluarga gue semuanya masuk ke urusan politik, cuma waktu itu Mama bilang katanya it's okay kalau gue mau ambil jurusan lain sesuai keinginan gue. Jadi ya udah, i choose FK." jelas Martin yang membuat Kenny paham. Kalau urusan dengan Maren, Kenny tahu pasti jika laki-laki disampingnya ini memang sudah menetapkan minatnya pada jurusan HI seperti katanya waktu itu.
"You can do it." ujar Claire sambil menatap Martin yang dibalas senyuman oleh laki-laki itu.
"Thank you."
Seperti halnya Martin dan juga Maren, kini Kenny jadi berpikir untuk segera memikirkan ulang jurusan apa yang akan dia ambil nantinya, karena hingga sekarang dua pilihan yang ia impikan sepertinya belum bisa membuatnya menentukan mana yang cocok dengan dirinya.
"Just take your time. Don't bother yourself because we have so much time to think about it. Berpikir sebelum mengambil keputusan, you will find a happiness." ujar Maren kepada Kenny setelah ia melihat raut wajah gadis itu yang berubah karena sedang memikirkan sesuatu.
Kenny sempat mengerutkan alisnya lalu tersenyum jahil menatap Maren. "You know me so well. Thanks, brother." kata Kenny sambil menepuk bahu kanan Maren yang membuat laki-laki itu berdecak sebal.
"Don't brother me." ujar Maren sambil menyingkirkan tangan kecil Kenny dari bahunya untuk ia genggam yang sukses membuat gadis itu terdiam.
Setelah banyak mengobrol dan membahas hal random, mereka pun memutuskan untuk pulang. Begitu mereka masuk kedalam mobil, sebuah notifikasi dari ponsel Martin pun membuat perhatian mereka teralih.
"Kita nanti mampir ke tempat cheese cake, ya. Mama minta suruh beliin." ujar Martin kepada Maren yang diiyakan dengan anggukan.
Karena posisi Kenny dan juga Claire yang duduk di jok belakang, mereka lebih banyak berbincang dibandingkan dengan dua kakak beradik yang kini fokus dengan pikirannya masing-masing.
"You know what, kata temen gue college is ridiculous hard. Dia transfer gitu dari satu univ ke univ lain dan bikin dia shock parah gara-gara sistemnya emang beda. Dia bilang ke gue, i want to get married and find a sugar daddies. At that moment i was like what the hell are you talking about? Gue otomatis jadi anxious dong soalnya kita kan mau masuk college." ujar Claire masih dengan topik yang sama ketika mereka berada di Starbucks tadi.
"Damn, kayaknya gue kalo jadi temen lo juga udah stress parah sih, karena setau gue jam belajar orang korea tuh emang segila itu. Kayak belajar dari pagi ketemu pagi dan tidur kalo inget doang. That was insane, they probably don't have much time buat sekedar leha-leha di kasur." tanggap Kenny menyetujui ucapan gadis itu. Menurutnya tidak ada yang salah dengan hal tersebut, karena Kenny merasa ia tidak mempunyai hak untuk menghakimi orang lain.
Lima belas menit berlalu mereka habiskan untuk bercerita topik yang sama, dan tepat juga akhirnya mereka sampai ditempat cheese cake.
Awalnya yang keluar untuk membeli hanyalah Martin, namun akhirnya Claire pun ikut menyusul pacarnya itu karena mungkin ia tidak merasa nyaman berada ditempat yang sama dengan Maren tanpa kehadiran Martin.
"Gue pengen main ke taman bentar." kata Kenny yang membuat Maren menoleh kebelakang.
Kenny memberikan tatapan puppy eyes yang membuat laki-laki itu menghela nafas panjang.
"Fine." jawab Maren yang seketika membuat senyum Kenny merekah lebar.
Mereka berdua turun dari mobil untuk pergi ke taman diseberang. Karena antrian yang lumayan banyak, Maren pun memilih untuk mengajak Claire bergabung dengan Maren dan juga Kenny yang sedang duduk di ayunan.
Ketika hendak mengambil ponsel miliknya untuk memotret Kenny, Maren pun sadar bahwa ia meninggalkan kunci didalam mobil.
"Gue lupa ambil kunci mobilnya." celetuk Maren yang membuat perhatian mereka bertiga teralih.
"Biar gue ambil." ujar Martin lalu pergi meninggalkan mereka.
Setelah selesai memotret Kenny, gadis itupun tiba-tiba beranjak dari ayunannya yang membuat Maren menoleh.
"Gue mau ke toilet bentar." ujar gadis itu.
"Mau gue temenin nggak?" tanya Claire yang dijawab gelengan gadis itu.
"Nggak usah, bentar doang kok." jawab Kenny lalu pergi meninggalkan mereka.
Kini tinggal Maren dan juga Claire yang saling berhadapan. Maren masih tetap duduk pada ayunannya, sedangkan Claire berdiri sejauh dua langkah dari posisi laki-laki itu.
Canggung. Itulah yang menggambarkan kondisi diantara mereka saat ini.
"Nice scenario. Did you having fun?" ujar Maren sambil mengayunkan ayunannya dengan pelan sambil menatap Claire.
Gadis itu sempat terdiam sesaat lalu tersenyum menatap Maren.
"I don't know what you've talking about. Gue udah minta maaf soal waktu itu, dan gue nggak tau skenario apa yang lo maksud." jawab Claire yang membuat Maren tertawa.
Claire pun seketika menatap Maren bingung karena menurutnya tidak ada yang lucu dari ucapannya.
"You created so many scenarios, of course you forgot which scenario you used."
"You will be a great author someday."
"Lo ngomong apa sih, Maren?" tanya Claire yang membuat Maren tersenyum.
Maren beranjak dari ayunannya untuk mendekat kearah gadis itu.
"I never treat Yara like a shit." ujar Maren tepat disebelah telinga gadis itu.
Maren semakin tersenyum menang ketika melihat Martin yang sudah berdiri sedikit jauh dibelakang gadis itu dan cukup baginya untuk mendengar suara mereka. Ketika Martin hendak mendekat, Kenny tiba-tiba menahan tangan Martin yang membuat laki-laki itu menoleh. Kenny menggeleng, memberikan kode kepada Martin untuk tetap pada posisi mereka dan mendengarkan obrolan Maren dan juga Claire.
"Gue bener-bener impres sama kemampuan lo buat bikin cerita gue sama Yara versi diri lo sendiri, dan ceritain semuanya ke adek gue kalo gue villain nya disini." ujar Maren sambil menatap gadis didepannya ini.
"Lo bilang ke Martin kalo gue yang ninggalin Yara, lo bilang ke Martin kalo gue ninggalin lo. What's a great stories?"
"Wait, kayaknya soal gue yang ninggalin lo itu ada benernya. I feel like, terhindar dari musibah." ujar Maren sambil tersenyum yang seketika membuat Claire tanpa sadar mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"Udah selesai?" tanya Claire dengan nada datar.
Maren mengedikkan bahunya. Claire kemudian maju selangkah lebih dekat kearah laki-laki itu.
"You know what, gue juga ngerasa terhindar dari musibah karena nggak jadian sama orang munafik kayak lo."
Maren sempat terkejut ketika kata-kata itu keluar dari bibir Claire, begitupun dengan Martin dan juga Kenny yang masih terdiam disana.
"Lo, Yara, sama-sama munafik. Dan kalian pantes dapet semua ini." kata Claire.
"So, kalo gue sama Yara munafik, what should I called you then? A bitch?" tanya Maren yang membuat emosi Claire pun seketika memuncak.
"Jaga ya mulut lo!" seru Claire yang bersiap menampar Maren pada saat itu juga namun dengan sigap di tahan laki-laki itu.
Martin yang melihat itupun membulatkan matanya dan hendak menghampiri mereka , namun buru-buru ditahan oleh Kenny untuk kesekian kalinya.
"Gue nggak pernah berbuat apapun di hidup lo. I never talk shit about you in front my brother or everyone. What's benefits of destroy my relationship with my brother to you?" Claire merintih kesakitan ketika Maren menahan tangan gadis itu kuat-kuat. Kini Maren tidak peduli dengan Claire yang berusaha melepaskan diri dari genggamannya.
"I told you, you guys deserve it." jawab Claire sambil tersenyum ditengah rasa sakitnya.
Maren yang melihat itu pun dengan spontan menepis tangan Claire hingga gadis itu terdorong. Bisa terlihat jelas pergelangan Claire yang memerah akibat genggaman tangan Maren.
"Does it makes you happy? Lo pernah mikir nggak sih suatu saat ada orang yang bakal balas dendam ke lo dan hancurin hubungan lo sama orang terdekat lo?"
Claire tertawa kecil yang membuat Maren, Kenny dan juga Martin dibuat semakin speechless.
"Don't worry, my relationship is already broken." kata Claire.
Gadis itu kembali berjalan mendekat kearah Maren lalu menunjuk laki-laki itu dengan telunjuk kanannya yang bergetar.
"That bitch..." Tatapan Claire teralih pada manik mata tegas Maren. Manik mata yang selalu membuatnya meresa terintimidasi sejak pertama kali melihat laki-laki itu.
"Yara is daughter of bitch..." bisa terdengar jelas jika suara gadis itu mulai bergetar ketika mengatakannya.
"She stole everything from me, my happiness, my friends and my family. She may be nice to you, but she's just a sneaky bastard."
"Her mother fuck with my dad. Dia bikin keluarga gue hancur nggak tersisa. Dia ambil semua temen-temen gue and making fun of me. That's why I want whatever she took from me back to me again."
Maren pun terdiam pasi. Ia benar-benar tidak percaya Claire selama ini hanya menganggap dirinya dan juga Martin hanya bagian rencana yang perlu gadis itu selesaikan.
"You're insane." ujar Maren yang membuat gadis itu semakin tertawa.
"Martin dan gue gak ada sangkut pautnya sama masalah ini." kata Maren kembali yang membuat gadis itu terdiam sejenak lalu menyilangkan tangannya didepan dada.
Martin dan juga Kenny yang berada dibelakang hanya mampu diam. Laki-laki itu merasa begitu sesak ketika mengetahui faktanya. Kepercayaan selama ini seketika hancur begitu saja ketika mendengar pengakuan dari Claire secara langsung.
"I told you, gue mau apapun yang dimiliki Yara because she took everything from me. Yara deket sama lo, gue juga harus deket sama lo. Yara pacaran sama Martin, gue harus pacaran juga sama Martin. That's fair."
Maren benar-benar dibuat speechless dengan kata-kata gadis itu. Ia tidak merasa sakit hati dengan hal ini, hanya saja pasti adiknya lah yang paling hancur. Maren tahu Martin tidak sepenuhnya salah karena tidak mempercayainya selama ini, karena Claire benar-benar pintar dalam memanipulasi segalanya.
Mata Maren seketika terfokus pada Martin dan juga Kenny yang masih setia menatap mereka berdua.
"Sometimes gue ngerasa kebaikan lo ke adek gue itu tulus, Claire. Gue bahkan sempet impres dengan lo yang dengan mudah bisa jadian sama Martin dalam waktu yang singkat."
Nafas laki-laki itu tercekat untuk sesaat, "Tapi setelah tau lo cuma main-main sama dia, gue sadar kalo lo emang pantes dapet semua rasa sakit ini. Martin doesn't deserve this, also you don't deserve him."
Claire pun seketika menatap mata Maren dengan emosi yang kembali tumbuh.
"It's not Yara's fault. Semua ini diluar kendali dia. Gue tau lo cewek pinter dan bisa bedain mana yang salah sama bener."
"Lo cuma marah. Lo marah sama mereka dan kecewa sama orang tua lo karena kesalahan yang mereka perbuat. Tapi bukan berarti lo bisa seenaknya hancurin hubungan orang lain demi keegoisan lo."
Claire mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu dengan tatapan intimidasi milik Maren yang sekarang sedang menghakiminya.
"You may feel happy with all of this. You may happy that your plan is working. But one day you will realize that no one will stand with you because you've break their hearts."
Maren berjalan meninggalkan Claire yang masih terdiam mematung dengan berusaha menahan air matanya yang jatuh.
Laki-laki itu berjalan mendekat kearah Martin dan Kenny yang masih berdiri diposisi mereka.
"Didn't see that coming?" ujar Maren pada Martin lalu meraih tangan Kenny untuk dirinya ajak pergi.
Claire yang mendengar suara Maren pun dengan reflek berbalik dan langsung membuatnya bertemu dengan tatapan Martin.
12 notes · View notes